Backflow
Backflow
 terjadi karena adanya celah diantara Check Valve dan Screw Head, yang 
dalam kondisi normal hal ini sangat tidak diperbolehkan. Tidak boleh 
adanya Backflow selama proses injeksi berlangsung. Adanya Backflow pada 
proses berarti ada masalah pada Silinder Barrel dan Screw Sistem. Dan 
artinya ada masalah pada sistem suplai material plastik. Dan artinya ada
 masalah pada sistem kerja (form, label, layout, W/I, capacity, flow, 
dll), instruksi kerja dan pengaturan kerja pada pergudangan material 
plastik. Hal ini termasuk dalam manajemen pengawasan yang baik, 
disamping pendekatan psikologis dimana hasilnya adalah ada tidak adanya 
pengawasan, operasi akan tetap berjalan dengan baik.
Bagaimana
 mengetahui ada tidaknya Backflow pada proses injeksi bisa dilakukan 
dengan sangat sederhana. Ambil sebuah balok kayu dan ditempatkan pada 
Stationary Platen tepat didepan Nozle, majukan Nozle hingga menekan 
balok kayu tersebut. Hal ini dimaksudkan utk menyumbat lubang Nozle 
dengan cara yang paling mudah dan cepat. Kemudian lakukan isi ulang 
(Charging), yaitu proses berputarnya Screw sehingga mengalirkan material
 plastik cair dari Screw, melewati Check Valve, hingga berada didepan 
Torpedo. Karena memiliki tekanan, maka Screw akan terdorong mundur 
kebelakang yang terindikasi pada nilai posisi Screw yang bertambah 
nilainya, hingga berhenti pada nilai atau posisi Shot Size ditambah Pull
 Back. Lalu lakukan Injeksi secara manual sambil memperhatikan posisi 
Screw, dalam 2 detik berselang apakah maju (yang terindikasi pada nilai 
posisi Screw yang berkurang nilainya) atau diam ditempat. 2 detik 
tersebut untuk memberi waktu kepada Check Valve untuk reposisi, dari 
posisi rapat ke Torpedo ke posisi rapat ke Screw Head. Selang 5 detik 
kemudian injeksi manual dihentikan.
Apabila
 selama proses injeksi setelah selang 2 detik injeksi posisi Screw 
bergerak maju dan terus maju, maka dapat disimpulkan adanya Backflow. 
Seberapa besar Backflow terjadi dapat kita hitung sebagai berikut.
Ketika
 dilakukan manual injeksi total selama 7 detik. Dimana 2 detik tidak 
kita perhatikan, setelah itu selama 5 detik selanjutnya Screw bergerak 
maju sepanjang 20cm. Jika diameter Screw 40mm (4cm) maka luas penampang 
Screw adalah (3,14 x 4²)/4 = 13cm². Maka besaran Volume Backflow 
material plastik cair adalah sebesar 13cm² x 20cm = 260cm³ dalam kurun 
waktu 5detik. Jika kapasitas injeksi maksimum (100%) mencapai 
500cm³/detik, dengan Backflow yang terjadi sebesar 260cm³/5detik atau 
52cm³/detik. Maka prosentase Backflow sebesar 52cm³ / 500cm³ x 100 = 
10%. Jadi luas penampang Backflow terhadap luas penampang Screw adalah 
13cm² x 10% = 1,4cm².

Materi atau tulisan ini adalah Copy Paste dari injeksiplastik.blogspot.com
BalasHapus